Peran Pendidikan Humaniora Dalam Pembinaan Manusiawi Kristiani Di Seminari Mertoyudan
DOI:
https://doi.org/10.33488/1.ma.2015.3.93Keywords:
Pendidikan, Humaniora, SeminariAbstract
Pendidikan merupakan proses membentuk manusia menjadi semakin manusiawi . Secara hakiki pendidikan adalah suatu perbuatan fundamental dalam bentuk komunikasi antarpribadi. Dalam komunikasi inilah proses pemanusiawian manusia terjadi dan proses ini sering disebut dengan humanisasi. Karena ideologi positivisme Barat dan sistem pendidikan kolonial yang terarah pada profesi teknologis, pendidikan humaniora tidak serta merta dipandang vital. Respek terhadap pendidikan humaniora ternyata juga tidak secara langsung masuk dalam agenda besar pola dasar pendidikan seminari. Terjadi berbagai tarik ulur untuk menjadikan pendidikan humaniora sebagai bagian penting dari keseluruhan pendidikan seminari. Alasannya jelas, hasil-hasil pendidikan humaniora tidak dapat dilihat secara langsung secara numerik. Kesadaran akan arti penting pendidikan humaniora muncul atas dasar asumsi bahwa pendidikan humaniora merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan asp ek kemanusiaan seseorang. Lewat pendidikan humaniora para seminaris diharapkan semakin matang dalam mengusahakan pendidikan sebagai seorang pemimpin rohani, pendoa, pelayan, nabi, dan misionaris. Pendidikan nilai-nilai kemanusiawian menjadi perimbangan yang signifikan sebagai pendidikan integral. Pendidikan humaniora menyentuh sisi integral pribadi manusia, bukan sekedar terbatas pada kemampuan intelektual atau emosional belaka. Pendidikan humaniora memungkinkan pembentukan karakter pribadi yang seimbang, t eratur, matang, dan mendalam.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Media Aplikom applies the Creative Commons Attribution (CC BY) license to works we publish. Under this license, authors retain ownership of the copyright for their content, grant the journal right of first publication, but allow anyone to download, reuse, reprint, modify, distribute and/or copy the content as long as the original authors and source are cited. No permission is required from the authors or the publishers. Appropriate attribution can be provided by simply citing the original article.
