Pendidikan Sebagai Proses Humanisasi (Studi Tentang Pendidikan Humaniora di SMA Seminari Menengah Mertoyudan Magelang, Jawa Tengah)

Authors

  • Antonius Ary Setyawan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.33488/1.jh.2018.1.50

Abstract

Pendidikan merupakan proses membentuk manusia menjadi semakin manusiawi. Secara hakiki pendidikan adalah suatu perbuatan fundamental dalam bentuk komunikasi antar pribadi. Dalam komunikasi inilah proses pemanusiawian manusia terjadi dan proses ini sering disebut dengan humanisasi. Karena ideologi positivisme Barat dan sistem pendidikan kolonial yang terarah pada profesi teknologis, pendidikan humaniora tidak serta merta dipandang vital. Respek terhadap pendidikan humaniora ternyata juga secara tidak langsung masuk dalam agenda besar pola dasar pendidikan seminari. Terjadi berbagai tarik ulur untuk menjadikan pendidikan humaniora sebagai bagian penting dari keseluruhan pendidikan seminari. Alasannya jelas, hasil-hasil pendidikan humaniora tidak dapat dilihat secara langsung secara numerik. Kesadaran akan arti penting pendidikan humaniora muncul atas dasar asumsi bahwa pendidikan humaniora merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan aspek kemanusiaan seseorang. Lewat pendidikan humaniora para seminaris (calon pastor yang sedang menjalani pendidikan setingkat SMA) diharapkan semakin matang dalam mengusahakan pendidikan sebagai seorang pemimpin rohani, pendoa, pelayan, nabi, dan misionaris. Pendidikan nilai-nilai kemanusiawian menjadi perimbangan yang signifikan sebagai pendidikan integral. Pendidikan humaniora menyentuh sisi integral pribadi manusia, bukan sekedar terbatas pada kemampuan intelektual atau emosional belaka. Pendidikan humaniora memungkinkan pembentukan karakter pribadi yang seimbang, teratur, matang, dan mendalam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bakker, Anton. (1995). Kosmologi dan Ekologi; Filsafat tentang Kosmos Sebagai Rumah Tangga Manusia. Kanisius, Yogyakarta.

Dardiri, HA. (1986). Himaniora, Filsafat dan Logika. Rajawali Pers, Jakarta.

Depdikbud. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.

Driyanto, Y. (ed). (2001). Pedoman Pembinaan Calon Imam di Indonesia (Bagian Seminari Menengaj). Komisi Seminari KWI, Jakarta.

Drost, J. (1997). “Sains dan Humaniora”. Basis No. 7 Tahun ke-46, Juli-Agustus 1997.

Elwood, DJ. (1975). Objectives of The Humanities Progam in The Christian University. Proc. Workshop on Humanities and General Education, Soo Chow University Taipei.

The New Encyclopedia Britannica Volume 8. (1982). Enc. Brt. Inc. USA.

Kartodirdjo, Sartono. (1987). “Pendidikan Humaniora bagi Calon Pemuka Agama”. Basis Maret Edisi 1987.

Mardiatmadja, B.S. (1986). Tantangan Dunia Pendidikan. Kanisius, Yogyakarta.

Pedoman Pembinaan Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan. (1998). Add Experimentum 4 Tahun 1998-2202.

Prent, K., dkk. (1969). Kamus Latin-Indonesia. Kanisius, Semarang.

Soenarja, A. (1985). “Pembinaan Humaniora Lewat Seni-Sastra-Musik-Drama”. Dalam Dick Hartoko (ed). (1985). Memanusiakan Manusia. Kanisius, Yogyakarta.

Suriasumantri, Jujun S. (ed). (1978). Ilmu dalam Perspektif. Obor, Jakarta.

Tim Redaksi Retorika. (2001). “Humaniora Baru – Mencari Etos Ilmiah Baru dalam Humaniora”. Retorika Edisi I September-Desember 2001.

Downloads

Published

2018-09-01

Issue

Section

Articles

How to Cite

[1]
“Pendidikan Sebagai Proses Humanisasi (Studi Tentang Pendidikan Humaniora di SMA Seminari Menengah Mertoyudan Magelang, Jawa Tengah)”, J Hummansi, vol. 1, no. 1, pp. 55–64, Sep. 2018, doi: 10.33488/1.jh.2018.1.50.